Sabtu, 03 Juni 2017

Maju Pilgub Sumut 2018, Pangkostrad Minta Izin Kapoldasu Dulu

Meski Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur  Sumatera Utara masih setahun lagi, namun eskalasi politiknya sudah terasa saat ini. Sejumlah nama yang digadang-gadang akan maju, pun mulai dikejar untuk diminta konfirmasinya.

Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi salah satunya. Saat penutupan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-98 tahun 2017 jajaran Kodam I/BB di Alun-Alun H Tengku Amir Hamzah, Stabat, Kamis (4/5/2017), Edy secara eksplisit menyatakan bersedia maju di Pilgub  Sumatera Utara pada Juni 2018 nanti.

“Maju di Pilgub Sumut? Wah, kalau aku maju, kalian milih gak?” tanya Edy balik kepada wartawan yang mencecarnya. Dengan nada serentak, belasan jurnalis media cetak dan elektronik yang mengerubungi abituren akademi militer (dulu masih Akabri) 1985 itu menjawab; pasti. “Kami akan pilih jenderal”.

Mendengar spontanitas para jurnalis itu, pria kelahiran Sabang, Aceh, 10 Maret 1961 ini balas melemparkan senyum sumringah. “Kalau begitu, aku minta izin dulu sama Kapolda Sumut, Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel,” terang Edy kemudian. “Kalau mau maju, kan perlu surat keterangan berkelakuan baik, dan itu hanya bisa dikeluarkan anak buah Kapolda  Sumatera Utara ,” jawab Edy dengan candaan.

Mantan Panglima Daerah Militer (Pangdam) I/Bukit Barisan tahun 2015 ini menjelaskan, kalau dirinya memutuskan hendak maju sebagai bakal calon Gubernur Sumut periode 2018-2022, maka langkah pertama yang harus ditempuhnya adalah meminta petunjuk Allah SWT. “Ya, harus istiqoroh dulu.

Karena semuanya sudah diatur sesuai ketentuan yang digariskan Allah SWT,” jelasnya. Edy yang juga tercatat sebagai Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) peridoe 2016-2020 ini, memang santer disebut-sebut sebagai salah satu kandidat kuat yang akan maju di Pilgub Sumut 2018.

Kedekatan Edy dengaan pendiri Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto, menjadikan kansnya untuk melangkah ke kontestasi Pilgub Sumut 2018 terbuka lebar.

Bersama sahabat sejati Partai Gerindra, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS), maka penggabungan jumlah kursi keduanya sudah mencapai 22 kursi. Partai Gerindra 13 kursi, dan PKS 9 kursi. Sesuai UU Pilkada, syarat dukungan pasangan calon (paslon) dari jalur parpol minimal 20 persen kursi di DPRD. Diketahui, DPRD  Sumatera Utara sendiri memiliki 100 kursi.

Selain Edy Rahmayadi, sejumlah nama lain juga mulai mengkristal dan hangat diperbincangkan sebagai balon Pilgub  Sumatera Utara 2018. Mulai dari Bupati Langkat, Ngogesa Sitepu, Bupati Simalingun, JR Saragih, hingga nama Gus Irawan Pasaribu, Maruarar Sirait, Junimart Girsang, Ali Umri, AKBP Dr Maruli Siahaan, SH, Mhum, Ade Sandrawati Purba, DR Sofyan Tan, Brigjen Pol Victor Edison Simanjuntak, dan tentunya calon petahana Tengku Erry Nuradi.

Dari sejumlah nama-nama ini, baru Bupati Langkat, Ngogesa Sitepu yang juga Ketua Partai Golkar Sumut (17 kursi), dan Bupati Simalingun, DR JR Saragih yang juga Ketua Partai Demokrat Sumut (14 kursi) yang sudah mendeklarasikan dirinya.

Bisa dipastikan, baik Ngogesa Sitepu maupun JR Saragih perlu mencari partai lain untuk berkoalisi, sehingga memenuhi syarat 20 persen kursi di DPRD.

Begitu juga dengan PDI-P Sumut (16 kursi), yang disebut-sebut akan mengusung salah satu di antara dua jagonya, Junimart Girsang atau Maruarar Sirait, tetap harus mencari partai lain untuk diajak berkoalisi. Sedangkan calon petahana,

Tengku Erry Nuradi, yang juga Ketua Partai Nasional Demokrat (NasDem)  Sumatera Utara –meski belum dilantik sejak menerima SK tahun 2015 lalu dan kabarnya akan dikukuhkan pada Sabtu 6 Mei 2017 besok– disebut-sebut akan maju melalui jalur perseorangan (independent). (zul) (news.metro24jam.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Juga Artikel Berikut Ini :

Bagaimana supaya Anda menang di PILEG bergantung dari anda membangun AUDIEN ANDA SENDIRI dan membangun DAYA AJAK yang kuat. Bagaimana Caranya?


Silahkan baca artikel-artikel pemenangan PILEG berikut ini :

  1. Persiapan Menyeluruh Untuk Pemenangan Anda di PILEG
  2. Inilah Penyebab Proses Pemenangan Dilakukan Serampangan
  3. Mau Nyaleg? Sempatkan Untuk Mempelajari Situasi dan Iklim Di Internal
  4. 12 Wilayah Rahasia Ini Jarang Semua Di Garap Caleg Dalam Marketing Politik
  5. Buku ini awalnya hanya untuk catatan pribadi saat jadi ketua tim sukses pileg 2009
  6. Mau Nyaleg? Sempatkan Untuk Mempelajari Situasi dan Iklim Di Internal
  7. Fenomena Partai Yang Seharusnya Jadi Cambuk Bikin Terus Perbaikan Internal Tanpa Kecuali
  8. Cari Pengurus Partai Ternyata Sulit. Bisa-bisa Kelimpungan
  9. Buku : Kunang-kunang Pemenangan Pemilu
  10. Inilah Penyebab Proses Pemenangan Dilakukan Serampangan
  11. Mendalami Pemilih Pragmatis
  12. Bagi Caleg Kendala Vital Untuk Menang Pileg Sebenarnya Hanya Satu
  13. Jangan Salah Pendekatan, Efeknya Fatal Untuk Kemenangan Sang Caleg
  14. 10 Bahaya Pragmatis Yang Mungkin Jarang Dipikirkan Serius Efeknya Sangat Berbahaya
  15. Semua Inti Tulisan Pemenangan Pileg Tentang Hal Ini, Apa Saja?
  16. Bila Nyaleg Jangan Kalah Sama Tukang Sayur Keliling
  17. Bukan Yang Terbaik Tapi.....
  18. Asyikkkk!!!!Tulisan Saya Di Muat dan Di Sebar
  19. Cara Menang Mutlak di Pileg
  20. Persiapan Menang Nyaleg Di Pileg 2019
  21. Berbekal Sejak Dini, Dengan Strategi Pemenangan Yang Ampuh
  22. Mendalami 2 Jenis Pemilih Pragmatis, Anda Jangan Terperangkap
  23. 6 Penyebab Yang Menjadikan Terpaksa Harus Pragmatis
  24. 5 Hal Ini Sepertinya Harus Ada Pada Caleg Supaya Tak Beresiko Besar
  25. Caleg Harus Siaga Diri Mengamankan Diri, Aman dari Sisi Ini

============================

Lanjutkan ke SESI 2 : Klik disini!

-------------------------------------------------