Minggu, 21 Januari 2018

Peta kekuatan politik 12 provinsi di Pilkada 2018

171 Daerah akan menggelar Pilkada serentak pada Juni 2018 nanti. Dari jumlah itu, ada 17 provinsi dari 34 yang akan memilih gubernur dan wakil gubernur.

Sederet kandidat telah bermunculan meramaikan bursa bakal calon yang akan bertarung. Partai politik juga beberapa telah menjatuhkan pilihan kepada siapa yang akan diusung dalam Pilkada tingkat provinsi tahun depan itu.

Jawa Timur

PDIP dan PKB telah resmi mengusung calon petahana yang kini menjabat Wagub Jatim, Saifullah Yusuf sebagai Cagub Jatim periode 2018-2023. Pria yang akrab disapa Gus Ipul itu akan didampingi oleh Bupati Banyuwangi Azwar Anas. PKS juga tengah bangun komunikasi intens dengan koalisi ini.

Sementara calon kuat lainnya yakni Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa. Khofifah telah didukung oleh Golkar dan NasDem.

PPP, Demokrat dan Hanura juga telah mengungkapkan niatnya untuk merapat ke kubu Khofifah. Namun saat ini, belum ada kepastian karena Khofifah sendiri belum menyatakan mundur dari kabinet kerja Jokowi-JK.

Sementara Gerindra, masih menimbang, apakah bakal dukung Khofifah atau Gus Ipul. PAN juga belum memutuskan, partai pimpinan Zulkifli Hasan ini ingin dukung Khofifah atau Gus Ipul asal gandeng kadernya jadi cawagub.

Jawa Tengah

Jawa Tengah sering diidentikan dengan kandang banteng. Sudah 15 tahun, daerah beribukota di Semarang ini dikuasai oleh PDIP.

Hingga Jumat (20/10), belum ada partai politik yang menyatakan dukung siapa di Pilgub Jateng 2018. PDIP sebagai penguasa masih melakukan penjaringan di internal. Nama petahana Ganjar Pranowo dan Bupati Kudus Musthofa masih bersaing demi mendapat mandat dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Gerindra, tengah memperkenalkan kandidat bakal calon gubernur Jateng ke internal partai. Mereka adalah Ferry Juliantono dan Sudirman Said. Keduanya masih menanti keputusan Prabowo Subianto. Gerindra baru akan memutus setelah keluar hasil survei tentang elektabilitas keduanya.

PKB memajukan mantan Menteri Desa dan pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi, Marwan Jafar. Namun, belum ada keputusan resmi dari partai berupa Surat Keputusan (SK).

Dua politikus PAN, Taufik Kurniawan dan Nasrullah juga diusulkan partainya untuk bertarung di kandang banteng. PAN ingin merapat ke petahana Ganjar Pranowo. Syaratnya, dua kader tersebut dipilih sebagai pendamping incumbent.

Sementara Golkar mengusulkan nama Wakil Bendum Arianti Dewi. Partai pimpinan Setya Novanto ingin Arianti menjadi calon wakil gubernur.

Jawa Barat

Di tanah Pasundan ini, peta politik juga masih samar seperti di Jateng. Partai besar seperti PDIP dan Golkar belum memutus bulat, siapa calon yang akan diusung.

PKB dan NasDem yang baru menetapkan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sebagai bakal calon gubernur Jabar. Surat rekomendasi telah keluar, namun masih kurang delapan kursi DPRD lagi untuk Ridwan Kamil memperoleh tiket maju Pilgub Jabar.

Sederet nama juga masih ditimbang oleh PDIP. Di antaranya, Puti Soekarno, Deddy Mizwar, Dedi Mulyadi, Anton Charliyan, Susi Pudjiastuti, Tb Hasanuddin, Iwa Karniwa dan Netty Heryawan. PDIP rencananya baru akan memanggil nama-nama tersebut pada Rabu 25 Oktober. Dari sini, kemungkinan PDIP baru akan mengeluarkan rekomendasi siapa yang pantas diusung sebagai cagub.

Golkar pun demikian, yang awalnya sudah pasti mengusung Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, namun hingga kini masih bimbang. Sebab internal Golkar sendiri memunculkan nama pasangan Ridwan Kamil dan Daniel Mutaqien. Golkar menjanjikan surat rekomendasi baru keluar akhir Oktober atau awal November untuk cagub Jabar.

Gerindra dan PKS juga belum menentukan calon. Awalnya keduanya sepakat pasangan Deddy Mizwar dan Ahmad Syaikhu. Tapi belakangan, pasangan ini dapat penolakan dari Ketua DPD Gerindra Jabar Mulyadi. Deddy hingga kini belum penuhi syarat jadi kader Gerindra.

Demokrat juga belum punya jagoan, di kalangan internal ada nama Herman Khaeron dan Dede Yusuf. Tapi hingga kini belum ada keputusan. Partai pimpinan SBY ini tengah menjalin komunikasi membentuk poros baru bersama PAN, Gerindra dan PPP. Dalam poros baru ini, PAN usulkan Desy Ratnasari, PPP usulkan Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum.

Sumatera Utara

Pemilihan gubernur dan wakil gubernur di Sumatera Utara juga tak kalah menarik. Nama yang menjadi sorotan adalah Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi. Dia telah mendaftar penjaringan ke sejumlah partai. Di antaranya Hanura, PDIP, dan PAN.

Partai Golkar memilih mengusung incumbent Teuku Erry Nuradi dan Ngogesa Sitepu di Pilgub Sumut. Erry adalah ketua DPW NasDem Sumut dan Ngogesa adalah kader Golkar yang juga Bupati Langkat.

Sementara PDIP, tengah mengamati sejumlah tokoh yang dianggap potensial untuk diusung. Termasuk incumbent Erry dan kader internalnya Maruarar Sirait dan Sukur Nababan.

Mantan Gubernur Sumut, Syamsul Arifin tak mau ketinggalan. Dia juga mendaftar ke sejumlah partai, seperti Golkar, PDIP dan PPP. Soal perkara korupsi yang pernah menjeratnya, Syamsul menyatakan dia telah menjalani hukuman, sehingga sudah bersih.

Dari Partai Demokrat ada nama JR Saragih yang muncul ke publik. Bupati Simalungun ini juga menjabat Ketua DPD Partai Demokrat Sumut.

Selain ketua DPD, sejumlah nama lain dari internal partai juga muncul. Dari Partai Gerindra, muncul nama Raden Muhammad Syafii, sedangkan dari PKS ada nama Tifatul Sembiring.

Sumatera Selatan

Bupati Ogan Komering Ulu Timur dua periode, Herman Deru menjadi calon terkuat di Pilgub Sumsel. Bahkan, dia telah mendapatkan surat dukungan resmi dari NasDem dan PAN.

PDIP belum memutuskan pilihan untuk Pilgub Sumsel. Namun, dua nama yang tengah dipertimbangkan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini. Dia adalah keponakan almarhum Taufiq Kiemas, Giri Ramanda Kiemas dan Wali Kota Pangkalpinang Irwansyah.

Sementara Gerindra telah bulat mendukung kadernya sendiri Bupati Lahat, Aswari Rivai. Aswari merupakan Ketua DPD Gerindra Sumatera Selatan. Gerindra tengah menjajakan koalisi dengan PKS untuk mengusung Aswari.

Golkar juga tengah mengamati Herman Heru. Selain Herman, partai berlogo beringin ini menimbang dua nama lainnya untuk diusung yakni Mantan Wagub Sumsel Syahrial Oesman dan Bupati Banyuasin, Dodi Alex Noerdin yang juga anak dari Gubernur Sumsel Alex Noerdin.

Sulawesi Selatan

PDIP telah resmi mengusung Nurdin Abdullah dan Andi Sudirman Sulaiman sebagai cagub dan cawagub di Pilgub Sulawesi Selatan. Nurdin Abdullah saat ini menjabat Bupati Bantaeng. Sementara Andi Sudirman Sulaiman adalah seorang profesional.

Menariknya, dalam Pilgub Sulsel ini, Gerindra juga mendukung Nurdin Abdullah sebagai calon gubernur. Tapi hingga kini belum ada keputusan resmi. Terlebih pasca PDIP telah memasangkan Nurdin dengan Andi Sudirman Sulaiman.

Di kubu lainnya, Golkar dan memastikan mendukung Nurdin Halid dan Aziz Qahhar Mudzakkar. Golkar juga telah resmi berkoalisi dengan NasDem yang dukung pasangan Nurdin-Aziz.

Demokrat belum menentukan pilihan. Namun sederet nama tengah disasar. Di antaranya, Abdul Rivai Ras, Agus Arifin Nu'mang, Ichsan Yasin Limpo, Ni'matullah, Nurdin Abdullah, Nurdin Halid. Sedangkan, calon wakil gubernur yakni Aliyah Mustika Ilham, Andi Mudzakkar, Andi Nurpati dan Tanribali Lamo.

Keputusan akan ditentukan oleh Majelis Tinggi Demokrat yang dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono. Demokrat juga sedang menjajakan koalisi dengan Hanura.

PKB telah jauh hari mendukung Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu'mang. Partai pimpinan Muhaimin Iskandar tengah mencari kursi tembahan dengan bangun koalisi agar Agus lolos maju Pilgub Sulsel.

Bali

Di provinsi ini, PDIP juga belum menentukan calonnya. Tiga nama yang sudah mendaftar yakni Wayan Koster, Wali Kota Denpasar Rai Mantra, dan Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti. Sempat beredar Menteri Koperasi dan UKM Puspayoga juga mau nyalon, tapi hal ini dibantah PDIP.

Sementara Golkar telah memutuskan untuk mengusung ketua DPD Golkar Bali yang kini menjabat sebagai wakil gubernur, Ketut Sudikerta. Golkar kini tengah menjalin koalisi dengan Hanura.

Di Bali, hanya Golkar dan PDIP yang bisa mengusung calon tanpa koalisi. Sementara sisanya, Demokrat, PAN, NasDem, PKPI dan Gerindra harus berkoalisi. Hingga kini, partai menengah di Bali belum memiliki calon untuk didukung.

Lampung

PDIP telah memutuskan untuk mengusung Wali Kota Bandarlampung Herman HN sebagai calon gubernur Provinsi Lampung dalam Pilkada 2018. Surat tersebut telah keluar pada 10 Oktober lalu. Herman telah mengantongi nama wakilnya, namun belum diumumkan ke publik. Dengan 17 kursi DPRD, PDIP mampu mengusung calon sendiri tanpa harus koalisi.

Golkar dan PAN juga telah menentukan jagoannya di Pilgub ujung Selatan pulau Sumatera ini. Keduanya sepakat koalisi untuk mengusung Arinal Djunaidi. Golkar diketahui memiliki 10 kursi di DPRD Lampung, sementara PAN 8 kursi. PKB juga sudah menyatakan mengusung mantan Sekda Lampung ini jadi Cagub. Dia juga ketua DPD Golkar Lampung.

Demokrat hampir dipastikan kembali mengusung Cagub petahana M Ridho Ficardo. Dia adalah Ketua DPD Demokrat Lampung. Ridho mengaku telah sukse mengumpulkan 17 kursi sebagai syarat maju. Namun dia menolak membeberkan siapa rekan koalisinya. Sebab, Demokrat hanya memiliki 11 kursi.

Nusa Tenggara Barat

PDIP resmi mengusung Ali Bin Dahlan dan Putu Selly Andayani sebagai bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Pilgub Nusa Tenggara Barat 2018. Ali BD saat ini menjabat Bupati Kabupaten Lombok Timur dan Putu Selly Andayani merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan saat ini menjabat Kepala Dinas Perdagangan NTB.

Golkar lebih memilih Bupati Lombok Tengah Moh Suhaili FT menjadi Cagub NTB. Suhaili dinilai telah mampu membangun Kabupaten Lombok Tengah dengan baik. Golkar masih perlu dua kursi DPRD NTB lagi karena hanya memiliki 11 kursi. Sementara batas minimal 13 kursi.

Gerindra memastikan dukungan kepada pasangan H Ahyar Abduh dan Mori Hanafi di Pilgub NTB 2018. Untuk koalisi, masih belum ditentukan. Di NTB, Gerindra suara terbesar ketiga setelah Golkar dan Partai Demokrat.

Dari hasil sejumlah lembaga survei, Cagub NTB di urutan pertama yakni Ahyar Abduh, dengan elektabilitas sekitar 14 persen, kedua, H.M. Suhaili dan ketiga adalah Ali BD.

Sementara Demokrat, tengah menimbang nama Sitti Rohmi Djalilah. Dia adalah kakak kandung dari gubernur NTB Tuan Guru Bajang. Demokrat tengah menjajaki koalisi dengan PKS. Internal PKS juga tengah menimbang nama Zulkifliemansyah.

Kalimantan Barat

PDIP tengah menimbang nama Bupati Landak Karolin Margareth Natasha untuk diusung sebagai cagub Kalbar pada Pilkada 2018. Karolin merupakan mantan anggota DPR periode 2014-2019 dari PDIP yang memperoleh suara terbesar se-Indonesia.

PKB juga diketahui tengah menimbang nama Karolin. PDIP dan PKB sedang komunikasi intens sebelum benar-benar memutuskan berkoalisi.

Untuk Pemilihan Gubernur Kalimantan Barat, Golkar bulat memutuskan pasangan Sutarmidji-Ria Norsan. Dari hasil survei internal Golkar, Sutarmidji berada di urutan pertama dengan 38 persen, kemudian Karolin dengan 23 persen, Ria Norsan 16 persen. Karena itu, Golkar akhirnya putuskan mengusung Sutarmidji dan Ria Norsan.

Demokrat sedang menimbang nama Suryadman Gidot untuk diusung di Pilgub Kalbar. Gidot merupakan Ketua DPD Demokrat Kalbar yang saat ini menjabat sebagai Bupati Kabupaten Bengkayang selama dua periode.

Di kubu berbeda, Gerindra dan PAN tengah menjajakan koalisi untuk bertarung di Kalbar. Mereka memunculkan nama mantan Bupati Sintang Milton Crosby dengan mantan Wakil Bupati Ketapang Boyman Harun sebagai pasangan cagub dan cawagub Kalbar.

Kalimantan Timur

PDIP belum menentukan calon gubernur dan calon wakil gubernur untuk Pilgub Kalimantan Timur. Namun, PDIP tengah mempertimbangkan sejumlah nama. Di antaranya, Isran Noor, Syaharie Jaang, Yusran Aspar dan Rusmadi Wongso. Tak lupa Kapolda Kaltim Irjen Safaruddin juga mendaftar di internal partai.

Awalnya, Golkar telah memutuskan untuk mengusung Bupati Kutai Kertanegara, Rita Widyasari sebagai cagub Kaltim. Namun belakangan dievaluasi, sebab Rita ditetapkan sebagai tersangka kasus suap oleh KPK. Hingga kini, belum ada nama pengganti Rita yang dikeluarkan Golkar.

Sementara Gerindra juga tengah mempertimbangkan nama Mantan Bupati Kutai Timur Isran Noor. Selain Isran, Gerindra juga tengah mengamati Bupati Penajam Paser Utara Yusran Aspar. Hingga kini, belum ada keputusan siapa yang akan diusung partai pimpinan Prabowo Subianto itu.

Demokrat dikabarkan akan mengusung Syaharie Jaang di Pilgub Kaltim. Jaang adalah mantan Wali Kota Samarinda. Jaang juga ketua DPD Demokrat Kaltim.

Papua

Pilgub Papua yang paling tak kalah menarik dari Pilkada di Jawa. Gubernur Papua petahana Lukas Enembe diyakini telah mendapatkan seluruh dukungan partai politik. Kecuali PDIP.

Lukas merupakan Ketua DPD Demokrat Papua. Dia mengklaim telah mendapatkan dukungan dari PAN, PKS, PKPI, Gerindra, NasDem, Hanura, PPP dan PKB.

Di Papua, PDIP juga belum menentukan calon. Sempat beredar bahwa Lukas akan menggandeng Ketua DPD PDIP Papua Edoardus Kaize.

Nama Kapolda Sumut Julius Waterpauw juga disebut bakal maju Pilgub Papua. Namun, hal itu segera dibantah oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
(Sumber : merdeka.com-Sabtu, 21 Oktober 2017)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Juga Artikel Berikut Ini :

Bagaimana supaya Anda menang di PILEG bergantung dari anda membangun AUDIEN ANDA SENDIRI dan membangun DAYA AJAK yang kuat. Bagaimana Caranya?


Silahkan baca artikel-artikel pemenangan PILEG berikut ini :

  1. Persiapan Menyeluruh Untuk Pemenangan Anda di PILEG
  2. Inilah Penyebab Proses Pemenangan Dilakukan Serampangan
  3. Mau Nyaleg? Sempatkan Untuk Mempelajari Situasi dan Iklim Di Internal
  4. 12 Wilayah Rahasia Ini Jarang Semua Di Garap Caleg Dalam Marketing Politik
  5. Buku ini awalnya hanya untuk catatan pribadi saat jadi ketua tim sukses pileg 2009
  6. Mau Nyaleg? Sempatkan Untuk Mempelajari Situasi dan Iklim Di Internal
  7. Fenomena Partai Yang Seharusnya Jadi Cambuk Bikin Terus Perbaikan Internal Tanpa Kecuali
  8. Cari Pengurus Partai Ternyata Sulit. Bisa-bisa Kelimpungan
  9. Buku : Kunang-kunang Pemenangan Pemilu
  10. Inilah Penyebab Proses Pemenangan Dilakukan Serampangan
  11. Mendalami Pemilih Pragmatis
  12. Bagi Caleg Kendala Vital Untuk Menang Pileg Sebenarnya Hanya Satu
  13. Jangan Salah Pendekatan, Efeknya Fatal Untuk Kemenangan Sang Caleg
  14. 10 Bahaya Pragmatis Yang Mungkin Jarang Dipikirkan Serius Efeknya Sangat Berbahaya
  15. Semua Inti Tulisan Pemenangan Pileg Tentang Hal Ini, Apa Saja?
  16. Bila Nyaleg Jangan Kalah Sama Tukang Sayur Keliling
  17. Bukan Yang Terbaik Tapi.....
  18. Asyikkkk!!!!Tulisan Saya Di Muat dan Di Sebar
  19. Cara Menang Mutlak di Pileg
  20. Persiapan Menang Nyaleg Di Pileg 2019
  21. Berbekal Sejak Dini, Dengan Strategi Pemenangan Yang Ampuh
  22. Mendalami 2 Jenis Pemilih Pragmatis, Anda Jangan Terperangkap
  23. 6 Penyebab Yang Menjadikan Terpaksa Harus Pragmatis
  24. 5 Hal Ini Sepertinya Harus Ada Pada Caleg Supaya Tak Beresiko Besar
  25. Caleg Harus Siaga Diri Mengamankan Diri, Aman dari Sisi Ini

============================

Lanjutkan ke SESI 2 : Klik disini!

-------------------------------------------------