Senin, 04 Desember 2017

Kejadian Langka, Menang Pileg 2009 Suara Dibawah 800

Siapa bilang menjadi anggota parlemen harus mengumpulkan ribuan suara? Sofyan Effendi (24) cukup mengumpulkan 776 suara sudah berhak menjadi anggota DPRD Pasuruan.

Jangankan orang lain, lolosnya Sofyan Effendi sebagai anggota DPRD Kabupaten Pasuruan untuk masa jabatan 2009-2014 juga mengagetkan Sofyan sendiri. Caleg dari Partai Hanura dengan nomor urut 3 dari Daerah Pemilihan (Dapil) 4 Kabupaten Pasuruan ini, mengaku tidak pede saat di-caleg-kan. Apalagi, ia banyak digojlok oleh teman-temannya.

Namun, justru karena diremehkan, bujangan berusia 24 tahun yang masih duduk di semester VII Fakultas Hukum Universitas Merdeka (Unmer) Pasuruan ini merasa tak punya beban.

“Saya tidak menyangka dapat berhasil masuk sebagai anggota DPRD. Saat berjuang saya nothing to lose, tak ada beban meskipun saya tetap berusaha. Ternyata perjuangan saya itu berhasil dan nasib lagi mujur. Banyak yang mengatakan, saya lolos sebagai anggota DPRD seperti anak sekolah yang munggah gantungan alias naik kelas karena dikatrol. Karena mujur,” kata Sofyan. Saat ditemui, Sofyan tengah mengantar neneknya berobat di klinik medis dr Ferry di Jl Hasanudin, Kota Pasuruan.

Putra pertama pasangan H Khusaeri dan Hj Khusniah ini ditetapkan KPU Kabupaten Pasuruan menjadi salah satu anggota Dewan bersama 49 orang lainnya, Jumat (15/5) kemarin. Selain ditetapkan sebagai anggota termuda DPRD Kabupaten Pasuruan, bujangan kelahiran 22 Agustus 1984 ini juga merupakan anggota Dewan dengan perolehan suara paling sedikit. Jauh lebih kecil dibandingkan raihan suara 48 anggota DPRD lainnya yang terpilih.

Perolehan suara Sofyan yang hanya 776 ini jauh di bawah bilangan pembagi pemilih (BPP) yang dibutuhkan di Dapil 4 yang sebanyak 12.212 suara. Apa itu artinya? Maksudnya adalah bahwa untuk bisa terpilih sebagai anggota DPRD lewat Dapil 4 itu, caleg seharusnya meraih setidaknya 12.212 suara. Pertanyaannya, mengapa suara Piyan (panggilan Sofyan) yang cuma 776 itu masih membuatnya terpilih?

Ini lantaran setelah kriteria BPP diterapkan, ternyata yang terjaring baru 48 anggota DPRD. Berarti masih kurang 1 kursi yang harus diisi karena jumlah total anggota DPRD Kabupaten Pasuruan semestinya 49 orang.

Karena itu, disaring lagi caleg-caleg yang tersisa berdasarkan suara yang diperoleh partai di tiap-tiap Dapil. Ketemulah Partai Hanura yang berhasil meraih suara sisa di Dapil 4, dengan total perolehan 3.177 suara, menyingkirkan PAN yang meraih 2.863 suara.

Dan karena caleg Hanura di Dapil 4 yang memperoleh suara terbanyak adalah Sofyan, maka kursi itu menjadi miliknya.

Apa rencana Sofyan setelah ditetapkan sebagai anggota DPRD? Ia mengaku akan memperjuangkan janji-janji kampanyenya dulu, yaitu mengentaskan rakyat dari kemiskinan. “Saya dulu kampanye dari pintu ke pintu. Saya tak menggunakan money politics,” kata anak pertama dari tiga bersaudara itu.

Bagaimanapun, dukungan penuh orangtuanya juga amat berperan. “Saya bilang ke masyarakat, jika percaya putra saya, ya silakan dipilih,” ujar H Khusaeri, ayah Sofyan.

Sofyan sempat tak menaruh harapan ketika penghitungan suara di KPU menunjukkan perolehan suaranya kecil sekali. Meski demikian, ia dan orangtuanya tetap menyoroti masalah-masalah selama penghitungan suara sehingga ada koreksi-koreksi.

“Akhirnya, ketika ada suara sisa, saya lolos juga,” kata Sofyan girang.

Untuk DPRD Kabupaten Pasuruan, Hanura berhasil menempatkan dua wakilnya. Selain Sofyan Effendi, anggota Dewan dari Hanura adalah H M Hermadi dari Dapil 5, yang bersaing dengan Evi Zainal Abidin dari Partai Demokrat. Evi ditetapkan sebagai anggota DPRD Kabupaten Pasuruan dengan raihan suara terbanyak, yakni 12.887. Yang unik, suara Evi ternyata juga tidak mencapai BPP di Dapil 5 tempatnya, yang sebesar 13.897 suara.
(Sumber : regional.kompas.com/read/2009/05/16/12501254/Dengan.776.Suara..Sofyan.Bisa.Jadi.Anggota.DPRD)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Juga Artikel Berikut Ini :

Bagaimana supaya Anda menang di PILEG bergantung dari anda membangun AUDIEN ANDA SENDIRI dan membangun DAYA AJAK yang kuat. Bagaimana Caranya?


Silahkan baca artikel-artikel pemenangan PILEG berikut ini :

  1. Persiapan Menyeluruh Untuk Pemenangan Anda di PILEG
  2. Inilah Penyebab Proses Pemenangan Dilakukan Serampangan
  3. Mau Nyaleg? Sempatkan Untuk Mempelajari Situasi dan Iklim Di Internal
  4. 12 Wilayah Rahasia Ini Jarang Semua Di Garap Caleg Dalam Marketing Politik
  5. Buku ini awalnya hanya untuk catatan pribadi saat jadi ketua tim sukses pileg 2009
  6. Mau Nyaleg? Sempatkan Untuk Mempelajari Situasi dan Iklim Di Internal
  7. Fenomena Partai Yang Seharusnya Jadi Cambuk Bikin Terus Perbaikan Internal Tanpa Kecuali
  8. Cari Pengurus Partai Ternyata Sulit. Bisa-bisa Kelimpungan
  9. Buku : Kunang-kunang Pemenangan Pemilu
  10. Inilah Penyebab Proses Pemenangan Dilakukan Serampangan
  11. Mendalami Pemilih Pragmatis
  12. Bagi Caleg Kendala Vital Untuk Menang Pileg Sebenarnya Hanya Satu
  13. Jangan Salah Pendekatan, Efeknya Fatal Untuk Kemenangan Sang Caleg
  14. 10 Bahaya Pragmatis Yang Mungkin Jarang Dipikirkan Serius Efeknya Sangat Berbahaya
  15. Semua Inti Tulisan Pemenangan Pileg Tentang Hal Ini, Apa Saja?
  16. Bila Nyaleg Jangan Kalah Sama Tukang Sayur Keliling
  17. Bukan Yang Terbaik Tapi.....
  18. Asyikkkk!!!!Tulisan Saya Di Muat dan Di Sebar
  19. Cara Menang Mutlak di Pileg
  20. Persiapan Menang Nyaleg Di Pileg 2019
  21. Berbekal Sejak Dini, Dengan Strategi Pemenangan Yang Ampuh
  22. Mendalami 2 Jenis Pemilih Pragmatis, Anda Jangan Terperangkap
  23. 6 Penyebab Yang Menjadikan Terpaksa Harus Pragmatis
  24. 5 Hal Ini Sepertinya Harus Ada Pada Caleg Supaya Tak Beresiko Besar
  25. Caleg Harus Siaga Diri Mengamankan Diri, Aman dari Sisi Ini

============================

Lanjutkan ke SESI 2 : Klik disini!

-------------------------------------------------